Persija
dengan segala keterbatasannya. Persija dengan segala masalahnya. Persija dengan
segala ceritanya, baik suka maupun duka. Persija, tim asal ibukota, yang tidak
hanya menjadi kebanggaan warga Jakarta, tapi juga beberapa orang di wilayah
lainnya.
Mencintai persija tidak perlu alasan, meski sebenarnya banyak alasan untuk mencintainya. Mencintai persija itu nano-nano, kadang asam, manis, asin, bahkan pahit. Jika ada 1 alasan untuk tidak lagi mencintai persija, maka akan ada 1000 alasan yang tumbuh untuk mencintai persija. Persija adalah tim besar yang tahu bagaimana cara membanggakan suporternya. Persija membanggakan dengan caranya sendiri. Pernah ada sebuah kutipan, ‘Seburuk apapun persija di mata dunia, selamanya tetap kita cinta’. Hal ni bukan berarti kita mencintai hal buruk, tapi kadang dunia tidak tahu cara memandang sebuah tim bernama persija. Persija itu istimewa, berkembang dengan caranya sendiri, bertahan hidup di tengah kerasnya ibukota. Persija itu bukan sekedar tim, ada kebanggaan yang terselip di sana. Persija itu bukan aku, bukan kamu. Persija itu kita.
Mencintai persija tidak perlu alasan, meski sebenarnya banyak alasan untuk mencintainya. Mencintai persija itu nano-nano, kadang asam, manis, asin, bahkan pahit. Jika ada 1 alasan untuk tidak lagi mencintai persija, maka akan ada 1000 alasan yang tumbuh untuk mencintai persija. Persija adalah tim besar yang tahu bagaimana cara membanggakan suporternya. Persija membanggakan dengan caranya sendiri. Pernah ada sebuah kutipan, ‘Seburuk apapun persija di mata dunia, selamanya tetap kita cinta’. Hal ni bukan berarti kita mencintai hal buruk, tapi kadang dunia tidak tahu cara memandang sebuah tim bernama persija. Persija itu istimewa, berkembang dengan caranya sendiri, bertahan hidup di tengah kerasnya ibukota. Persija itu bukan sekedar tim, ada kebanggaan yang terselip di sana. Persija itu bukan aku, bukan kamu. Persija itu kita.
Sebuah
catatan sederhana,
Dari
seorang yang mengaku cinta persija
160217,
Ifah.
Komentar
Posting Komentar