Nathan Tjoe-A-On Saat Direkrut Swansea City AFC (www.instagram.com/swansofficial) |
Nathan Tjoe-A-On dipastikan akan kembali ke klub asalnya, Swansea City, setelah menuntaskan masa peminjaman di SC Heerenveen, klub kasta tertinggi liga Belanda, Eredivisie. Kepastian ini didapatkan setelah Nathan melakukan perpisahan di hadapan pendukungnya sendiri usai laga kontra Vitesse (12/5) lalu.
Nathan sejatinya masih memiliki waktu sampai 30 Juni 2024 bersama klub yang berkandang di stadion Abe Lenstra tersebut. Namun, Eredivisie memang tinggal menyisakan satu pekan terakhir di musim ini. SC Heerenveen sendiri akan bertamu ke kandang Sparta Rotterdam (19/5) untuk melakoni laga pamungkas.
Pemain kelahiran 22 Desember 2001 ini memang sudah tidak asing dengan atmosfer liga Belanda. Selain karena dirinya lahir dan besar di Belanda, Nathan juga sudah sempat mencicipi Eredivisie bersama Excelsior Rotterdam pada musim 2022/2023. Pemain berpostur 182 cm ini pun merupakan hasil didikan SSB Excelsior dan menjalani debutnya di tim senior pada 2019 silam.
Inilah alasan yang membuat The Swans akhirnya meminjamkan Nathan ke SC Heerenveen. Menurut Swansea seperti yang tertulis di laman resminya, pemain berusia 22 tahun tersebut akan mendapatkan lebih banyak kesempatan berharga di Belanda dan dapat berefek baik untuk perkembangannya.
Dan kini, setelah menjalani 6 bulan masa peminjaman dengan 4 kali penampilan, Nathan akan kembali ke Inggris. Lantas, bagaimana peluangnya untuk tampil di Divisi Championship bersama Swansea City?
Nathan Terhalang Aturan Izin Kerja Liga Inggris?
Liga Inggris sudah lama dikenal memberlakukan aturan izin kerja yang cukup rumit untuk pemain asing, khususnya pemain non-Uni Eropa. Bahkan kini semakin rumit sejak Brexit disahkan karena pemain yang berasal dari Uni Eropa pun turut terkena imbasnya.
Izin kerja ini tidak serta merta diberikan oleh pemerintah Inggris karena pihaknya ingin memastikan pemain-pemain yang datang dapat berdampak positif untuk sepak bola Inggris itu sendiri. Salah satu poin yang mengatur hal tersebut adalah pemain asing yang didatangkan harus berasal dari negara berperingkat di atas 70 dunia FIFA selama dua tahun terakhir.
Selain itu, faktor-faktor lain yang dipertimbangkan adalah kualitas liga asal sang pemain, seberapa sering dimainkan, dan jumlah caps-nya bersama tim nasional. Hal tersebut membuat klub-klub harus cermat dalam mengatur kebijakan pemain setiap jendela transfer dibuka.
Swansea merekrut Nathan dari Excelsior pada 13 Agustus 2023. Saat itu, Nathan masih memiliki paspor Belanda. Berdasarkan poin-poin yang dijabarkan pada regulasi izin kerja tersebut, pemain yang berposisi sebagai bek ini memenuhi syarat untuk bermain di liga Inggris.
Seperti yang dapat dilihat di laman resmi FIFA, ranking terendah yang pernah dirasakan skuad oranje sepanjang masa adalah 36 dunia. Eredevisie pun bukan liga yang bisa dipandang sebelah mata.
Nama-nama besar seperti Edwin van der Saar, Frank Rijkaard, Ronald Koeman, Dennis Bergkamp, Marco van Basten, dan Johan Cruyff adalah sedikit dari nama yang dilahirkan oleh liga top tier Belanda tersebut.
Kemudian, sampai Nathan dipinjamkan ke SC Heerenveen pada Januari 2024 pun ia masih berstatus pemain Belanda meski berkas pengajuan perpindahan kewarganegaraannya telah rampung diurus. Barulah kemudian, pada 11 Maret 2024 Nathan mengucap sumpah dan resmi menjadi warga negara Indonesia.
Perpindahan status kewarganegaraan ini tentu berdampak bagi karirnya di Inggris saat ia kembali ke klub asalnya nanti. Pasalnya Indonesia tidak termasuk dalam negara berperingkat di atas 70 dunia FIFA.
Nathan juga berbeda dengan pemain Indonesia lainnya yang sama-sama merumput di Inggris, Elkan Baggot. Big Elks, julukan Baggot, meski berstatus pemain asing, ia memiliki privilese sebagai pemain homegrown sehingga bisa memperkuat klub liga Inggris. Status ini didapatkan oleh seorang pemain yang sudah berada di klub Inggris setidaknya 3 musim (36 bulan) sebelum ulang tahunnya yang ke-21.
Lalu, apakah peluang Nathan untuk merumput di Inggris tertutup?
Kabar baiknya, peluang itu masih ada. Sejak jendela transfer Juni 2023, federasi sepak bola Inggris (FA) menambahkan peraturan baru terkait hal ini. Setiap klub diperbolehkan merekrut 2-4 pemain asing tanpa harus diributkan dengan aturan izin kerja; dua pemain untuk klub di League One dan League two dan empat pemain untuk klub di Premier League dan Championship.
Dengan begitu, secara administrasi Nathan dipastikan dapat memperkuat Swansea dengan mengisi salah satu dari empat jatah pemain asing tanpa izin kerja di musim depan.
Namun, tetap tidak semudah itu. FA tetap menekankan klub-klub untuk menempatkan kualitas sebagai prioritas utama. Pemain-pemain yang direkomendasikan untuk memenuhi kuota tersebut ialah pemain yang tidak bisa memenuhi persyaratan izin kerja karena alasan luar biasa atau pemain muda dengan potensi yang signifikan.
Kuota ‘istimewa’ ini tidak banyak, Nathan tetap harus bekerja keras untuk bisa mengamankan tempatnya.
Harapan Debut Bersama Swansea City
Swansea terkesan dengan penampilan bek jangkung ini kala berhasil mengantarkan Excelsior promosi ke Eredivisie pada musim 2021/2022. Total ia tampil sebanyak 2.277 menit dan menorehkan satu gol serta satu assist di musim terakhirnya bersama Excelsior sebelum diboyong ke Inggris.
Nathan memiliki atribut yang lengkap sebagai pemain belakang. Meski posisi aslinya sebagai bek kiri, ia juga bisa dengan luwes bermain di posisi bek tengah dan gelandang bertahan.
Contohnya saat Shin Tae-yong menaruhnya sebagai gelandang ketika Indonesia U-23 bersua Australia di babak grup Piala Asia U-23 2024. Dirinya menampilkan permainan simpel dan acapkali turut aktif membangun serangan.
Terbukti pada laga tersebut, ia berhasil melepaskan 25 umpan dan salah satunya berbuah assist untuk gol yang dicetak Komang Teguh.
Selain itu, Nathan juga memahami visi permainan dan mengerti konsep ruang. Dengan begitu, ia tidak pernah salah menempatkan dirinya.
Pada dua laga terakhir Indonesia di ajang yang sama, skuad Garuda harus kehilangan komandan lini belakang mereka yaitu Rizky Ridho yang diganjar kartu merah di pertandingan sebelumnya. Di dua laga itu pula Nathan menggantikan posisi bek Persija Jakarta tersebut dengan ciamik.
Potongan pertandingan yang paling diingat adalah ketika ia berhasil melakukan goal line clearance saat laga perebutan juara ketiga melawan Irak. Penyelamatan yang menurut banyak pengamat seharga tiga buah gol.
Singkat kata Nathan bermain sepak bola menggunakan otaknya. Jenius.
Karena alasan-alasan itu pulalah Swansea, tanpa ragu, menyodorkan kontrak selama 3 tahun sampai 30 Juni 2026 dengan opsi perpanjangan 1 tahun sampai musim panas 2027 untuk pemain berdarah Semarang-Rotterdam ini.
Meski demikian, selama setengah musim di Swansea, Nathan begitu akrab dengan bangku cadangan. Ia belum pernah sekalipun diturunkan. Bagaimanapun The Swans adalah klub luar Belanda pertamanya. Bisa jadi ia memang tengah mencari berbagai cara untuk bisa beradaptasi.
Saat kembali nanti, Nathan mesti berupaya keras untuk mendapat menit bermain. Di pos bek kiri misalnya, Nathan harus bersaing dengan Josh Tymon yang dalam satu musim terakhir selalu diberi kepercayaan pelatih.
Namun, tidak ada yang mustahil bagi Nathan untuk memainkan debutnya di Championship musim depan. Melihat setengah musim masa peminjamannya dan performanya di tim nasional, pemain satu ini berpeluang besar dimainkan oleh Manajer Luke William.
Teranyar Mancini, yang menonton dirinya kala berseragam merah-putih di Qatar awal bulan lalu pun turut terpukau oleh penampilannya. Pada akhirnya, peluang besar itu hanya Nathan yang bisa pastikan, apa dia bisa memulai debutnya atau tidak.
Jika potensi terbaiknya dapat terus ia jaga, bukan tidak mungkin hari-hari baik di Inggris akan segera datang bagi seorang Nathan Tjoe-A-On.
Komentar
Posting Komentar