Dibalik Kata 'Habis UN ya'


Hari ini, Kamis (12/5) anak kelas 9  baru saja menyelesaikan Ujian Nasional. WOOOOO. Seneng? banget. Lega? Sangat. Ujian yang menjadi akhir serangkaian kegiatan akhir semester kelas 9 selesai sudah.


As you know aja kita -anak kelas 9- udah nyiapin ujian ini dari jauh-jauh hari. Dari sekitar satu tahun lalu, kalo mau dijauhin lagi ya dari 3 tahun lalu, dari kelas 7, tapi pada ga nyadar aja.

Dan, bagi yang ngerasain, UN itu penting banget. Walau mulai tahun ini UN ga buat nentuin kelulusan, tapi-- penting lah pokoknya. Dan saking pentingnya -mungkin- banyak yang rela ga leha-leha, seneng-seneng dulu untuk sementara. Tapi bukan berarti selama menunggu UN itu kita ga seneng ya, kita SENENG banget. Dari situ kita punya hobi baru, yaitu bayangin hal-hal yang akan dilakukan selepas UN.

Pernah ga sih kalian dengerin ada yang orang yang ngomong
"Eh, jalan kuy,"
"Habis UN ya,"
...
"Habis UN kita nonton ya,"
dan kata 'Habis UN' lainnya. Seakan waktunya gamau disiasiain, rela untuk ga jalan dulu, ga main dulu, padahal -biasanya- belajar juga engga -eh kok curhat. 

Sama seperti saya, saya rela untuk ga ngurus blog ini selama beberapa waktu lalu demi kelancaran belajar, bahkan saya rela HP saya karantina sementara waktu. Dan ga ada yang salah untuk itu kan?

Nah, tahukah kalian, dibalik kata 'Habis UN' itu menyimpan sejuta makna. Dibalik kata itu ada anak-anak yang sedang menunggu, gelisah, takut, dan sebagainya. Kata 'Habis UN' itu kayak memunculkan secercah angan, harapan akan hari-hari tanpa bayang-bayang UN.

Dan hari ini, UN telah berakhir, baik SMA maupun SMP. Tapi, pemahaman bahwa habis UN bebas adalah salah. Memang UN -Ujian Nasional- telah berakhir, tapi yang namanya ujian hidup ga akan pernah berakhir.

Sekian.
Yang barusan UN

Komentar