Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Dialog Rasa

Ada banyak hal yang aku suka dari Jakarta sekalipun aku baru tiga kali menginjak tanahnya. Persija, Pak Anies, Monas, dan mimpi. Ada banyak hal yang aku suka dari Solo, tidak terhitung lagi berapa kali aku menghirup udaranya. Akung, ati, Laweyan, dan kenangan. Ada banyak hal yang aku suka dari Semarang. Sudah sejak kecil aku meminum airnya. Akung, ati, Kota Tua, simpang lima, dan masa kecil. Sungguh ada banyak hal yang aku suka dari Jogja meskipun aku tidak memiliki ikatan apapun dengannya. Malioboro, kraton, ugm, dan harapan. Aku suka banyak hal dari tempat lain, sampai aku berpikir, apa yang aku suka perihal Purwokerto? Bahkan ari-ariku dikubur dalam tanahnya, napas pertama yang kuhirup adalah udaranya, air yang memandikanku untuk pertama kali ialah airnya. Lantas aku sudah berbuat untuk kota ini? Hanyakah aku seonggok daging yang tidak berguna? Apakah aku hanya menumpang lintas di tanahnya? Aku senang mencari tempat lain sampai aku lupa seberapa jauhpun

Persija Juara!

Meski harapan itu ada, saya masih tidak percaya saat-saat itu telah tiba. Tahun 2015, saya kira ini adalah tahun terburuk bagi sepak bola Indonesia secara umum. FIFA memberi sanksi pada PSSI yakni mengucilkan persepakbolaan Indonesia di panggung internasional. Ajang terakhir Indonesia adalah pentas SEA Games 2015 Singapura, setelahnya sepak bola Indonesia benar-benar mati. Liga domestik tidak berjalan dan pemain sepak bola banyak yang menganggur, sebagai gantinya PSSI menggelar turnamen-turnamen jangka pendek untuk mengisi kekosongan, sebut saja Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan Piala Bhayangkara hingga liga semi-profesional, Indonesia Super Championship (ISC).         Akan tetapi, saya kira di tahun itu juga perjalanan Persija menuju tangga juara di musim ini dimulai. Dari turnamen-turnamen yang banyak digelar itu Persija menemukan banyak pemain bertalenta, entah pemain anyar yang masih bau kencur atau pemain lama yang seperti menemukan jati dirinya lagi. Contohny