Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Tanpa Judul

Akhir-akhir ini saya sering mendengungkan, ‘Terserahlah, aku mau pindah ke luar negeri saja!’ saat melihat dan mendengar apa-apa yang terjadi di negeri ini. Malam ini, sesaat sebelum saya memutuskan menulis cuap-cuap ini, saya kembali menjatuhkan air mata. Bagi yang paham saya, pasti tahu, setelah sadar hidup, saya sangat sangat jarang menangis. Air mata itu lolos begitu saja saat lagu milik Rara Sekar yang berjudul Apati hadir di ruang dengar saya. Tepatnya di lirik ‘Jika Tuan telan semua, mana untuk kita? Jika tanahpun tak bersisa, adakah untuk kita?’ Lirik itu mengingatkan saya pada film yang menghebohkan kita sekitar seminggu kebelakang, film dokumenter berjudul ‘Sexy Killers’. Pikiran saya langsung bertautan menyambung semua. Lirik ‘Jika Tuan telan semua, mana untuk kita?’ benar-benar ada bukti nyatanya. Petani, pekerja ladang, dan kita-kita ini yang statusnya rakyat biasa di negeri ini sering mendapat ketidakadilan, entah itu atas nama pembangunan, relokasi, atau hal ‘ba

Panjang Umur Indonesia Raya!

Selain saat menonton timnas berlaga, saya nyaris tidak pernah merasa sangat Indonesia sebelum pemilu hari ini. Ya, suara saya untuk pertama kalinya tersumbang, akhirnya saya ikut andil dalam menentukan nasib bangsa lima tahun kedepan. Jujur, saya sangat-sangat menantikan hari pemilihan umum tiba. Bukan untuk cepat-cepat ingin merasakan jari tercelup tinta ungu lalu membagikannya di media sosial, bukan juga untuk cepat-cepat ingin tahu hasil akhir rematch panas ini. Di atas semua itu saya lebih ingin suhu Indonesia, terutama suhu politik, kembali sejuk. Indonesia punya sejarah politik yang panjang. Dengan lika-likunya sampailah kita pada era demokasi. Meski guru pendidikan kewarganegaraan saya lebih meyakini Indonesia hampir masuk (lagi) ke zaman oligarki, saya masih percaya kondisi demokrasi Indonesia terbilang aman-aman saja. Kebebasan berpendapat masih dijamin undang-undang, kebebasan berdiskusi, membuat forum, dan sejenisnya tidak berujung pada hilangnya suatu entitas eso