(26/2) Indonesia menemui paradoksnya malam ini. Timnas yang malam ini bermain menempatkan dirinya bagai bunga mawar di gurun pasir. Merekah merah, sendirian. Atmosfer sepak bola dalam negeri akhir-akhir ini memburuk, sekaligus membaik. Memburuk karena huru-hara yang disimpan Pak Joko “Jokdri” Driyono dan hulubalangnya terkait permainan kotor sepak bola, mulai mencuat ke publik. Membuat ramai pemberitaan dan tak kalah pentingnya membuat miris para pecinta sepak bola tanah air. Namun, di satu sisi juga membaik karena hal itu cepat terungkap dan tidak semakin membusuk di tangan para elite. 2018 menyisakan banyak cerita yang terus berlanjut sampai saat ini. Setelah babak belur di AFF Cup 2018, publik sepak bola kita digemparkan dengan munculnya berbagai kisah ‘permainan belakang’ yang ada di kompetisi domestik buatan PSSI, dari kasta terendah sampai hierarki tertinggi. Dari akar rumput sampai pemangku kepentingan. Bukan cerita baru memang, tapi melihatnya terungkap sedemikian di
Senang Berbincang dan Berdiskursi