Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Sebuah Seni Bernama Sepak Bola

Saya masih terlampau kecil waktu itu, kala Indonesia melakoni final keempatnya sepanjang keikutsertaannya dalam AFF Cup. 26 Desember 2010, umur saya baru menginjak 9 tahun lewat 17 hari. Masih sangat lugu dan polos saat mendukung negaranya. Saya baru kenal sepak bola tahun itu, di mana timnas sepak bola Indonesia sedang digandrungi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Seperti kebanyakan hati rakyat Indonesia, malam itu hati kami sedang kelabu. Malam itu di Malaysia timnas sepak bola kami digilas 3 gol tanpa ampun oleh Harimau Malaya. Saya pribadi sangat sedih kala itu, meski tahu masih ada leg 2, dihabisi di kandang lawan sudah cukup menumbangkan semangat saya. Ya, yang saya tahu saat itu hanya ‘Saya sedih Indonesia kalah’. Dalam otak dan pikiran saya berkali-kali bergaung kalimat ‘Dalam permainan menang kalah adalah hal yang biasa’. Saat itu saya terlampau larut dalam kesedihan tanpa tahu ada sebuah gejolak besar yang menimpa persepakbolaan Indonesia. Tepat di