490 tahun berdiri. 490 tahun menelan pahit manis cerita jutaan manusia di dalamnya. 490 tahun menanggung suka dan duka. Jakarta. Satu kata sejuta makna. Ini tidak terlepas dari jutaan makhluk bernama manusia yang rela menggantungkan harapannya di ibukota. Setiap harinya sejuta cerita baru bermunculan dari sejuta orang yang berbeda. Jakarta, bila terucap akan langsung teringat dengan pesonanya, dengan gengsi dan persaingannya, dan dengan keangkuhannya. Jakarta seperti pagi, yang selalu memiliki harapan baru untuk hidup yang lebih baik. Jakarta juga seperti senja, tempat orang-orang menggantungkan mimpinya untuk dipeluk semesta. Jakarta tidak bisa dilihat hanya dengan satu sudut pandang. Jakarta itu seperti pisau bermata dua. Jakarta yang keras, Jakarta yang mematahkan, tapi disaat itu juga Jakarta bisa begitu menjanjikan. Dengan kerasnya kehidupan Kota Jakarta, penghuninya diajar untuk menjadi pemenang, bukan pecundang. Dari sanalah muncul sebuah kalimat, Jakarta ad
Senang Berbincang dan Berdiskursi