Kalau kata Rhoma Irama, masa muda adalah masa yang berapi-api. Di masa inilah para remaja mulai mengenal fitrahnya. Apalagi kalau bukan cinta? tapi kayaknya, para remaja belum tahu tuh bedanya cinta beneran sama suka-sukaan doang. Saya sendiri saja suka bingung, ini cinta atau euforia sesaat? Nah, ditengah kebingungan itu, kebanyakan remaja malah banyak yang memilih jalan yang membuat mereka semakin bingung. Yap, pacaran. Jalur pacaran banyak diambil oleh remaja-remaja (yang katanya) untuk menghilangkan galaunya, menghilangkan gundahnya. Namun, ada yang penasaran ga sih apa arti pacaran sebenernya? Kenapa remaja-remaja sekarang bisa dengan mudahnya mengucapkan 'Pacaran yuk,' sedang entah mereka tahu maknanya atau tidak. Yang kita tahu itu kan pacaran dilarang oleh agama, lalu bagaimana budaya Indonesia memandang pacaran itu sendiri?. Pacaran berkembang pada zaman dahulu, di penghujung Melayu, sekitar Medan menuju Aceh. Tepatnya di Baros, 400 m dari Kota Medan. D
Senang Berbincang dan Berdiskursi